search

Internasional

Penembakan massal di MoskowRusia tangkap terduga teror Moskowpenembakan massal Moskow

Rusia Ringkus 11 Orang Terduga Pelaku Serangan Penembakan Massal di Moskow, Ditangkap Saat Hendak Kabur ke Ukraina

Penulis: Rafika
Minggu, 24 Maret 2024 | 854 views
Rusia Ringkus 11 Orang Terduga Pelaku Serangan Penembakan Massal di Moskow, Ditangkap Saat Hendak Kabur ke Ukraina
Momen teroris melakukan penembakan di Gedung Konser Moskow, Jumat (22/3) waktu setempat. (Tangkapan Layar)

Presisi.co - Rusia berhasil meringkus 11 orang terduga pelaku aksi serangan teror di Moskow, pada SaBTU (23/3/2024). Penembakan brutal yang menewaskan setidaknya 115 orang itu terjadi di sebuah gedung konser di pinggiran kota, Moskow, Rusia, pada Jumat (22/3/2024).

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Jumat (22/3), yang merupakan serangan paling fatal di Rusia dalam 20 tahun terakhir. Namun, ada petunjuk bahwa Rusia sedang menyelidiki hubungan insiden tersebut dengan Ukraina, meskipun penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, menegaskan bahwa Kyiv tidak terlibat.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengumumkan penangkapan "empat teroris" dilakukan saat mereka dalam perjalanan ke perbatasan Ukraina, dan menyebut mereka memiliki kontak di Ukraina. FSB juga mengonfirmasi bahwa mereka saat sedang dipindahkan ke Moskow.

“Sekarang kita tahu di negara mana para penjahat berdarah ini berencana bersembunyi dari pengejaran – Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova melalui Telegram.

Seorang anggota senior parlemen Rusia, Andrei Kartapolov, menyatakan bahwa jika Ukraina terlibat, maka Rusia harus memberikan respons yang tegas dan jelas di medan perang.

Komite Investigasi Rusia mengumumkan bahwa jumlah korban tewas telah naik menjadi minimal 115 orang akibat serangan teror tersebut. Saat kejadian terjadi, sekelompok bersenjata yang mengenakan pakaian kamuflase melepaskan tembakan dari senjata otomatis ke arah penonton konser di Balai Kota Crocus dekat ibu kota.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa beberapa korban meninggal karena luka tembak dan yang lainnya akibat dari kebakaran besar yang terjadi di kompleks tersebut. Juga disebutkan bahwa para penembak menggunakan bensin dari jeriken yang mereka bawa dalam ransel untuk menyalakan api. (*)

Sumber: VOA Indonesia

Editor: Rafika