Jokowi Resmikan Terminal BUS AKAP di Samarinda, Dorong Penggunaan Transportasi Umum untuk Kurangi Macet
Penulis: Rafika
Rabu, 28 Februari 2024 | 1.064 views
Samarinda, Presisi.co - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur (Kaltim) dalam rangka meresmikan Terminal Bus Tipe A Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Samarinda Seberang, pada Rabu (28/2/2024) hari ini.
Ia turut didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ketua Wantimpres Wiranto, Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, hingga Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Dalam sambutannya, Jokowi menyoroti fenomena jalanan macet yang kerap terjadi di sejumlah kota besar, termasuk Balikpapan dan Samarinda. Menurutnya, keberadaan transportasi umum penting untuk mengatasi kemacetan.
"Oleh sebab itu kita harus mendorong lagi (penggunaan) transportasi umum agar kendaraan pribadi berkurang," kata Jokowi.
Jokowi lalu menyebut Jakarta sebagai salah satu kota kota dengan tingkat kemacetan tinggi sudah memiliki berbagai transportasi massal seperti KRL, MRT, LRT, TransJakarta, dan kereta cepat. Namun, itu semua rupanya masih tak cukup untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
"Kota-kota selain Jakarta harus mempersiapkan diri mengenai pentingnya transportasi umum," ujarnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu mengaku senang dengan tampilan terminal yang sudah disulap dari awalnya kumuh menjadi rapi dan tertata.
"Tadi Pak Wali Kota menyampaikan dulunya (terminal) ini kumuh sekali, di mana-mana terminal ini kumuh, kotor, tidak tertata, dan banyak premannya. Oleh sebab itu sekarang harus dibalik," ucap Jokowi.
Jokowi berharap, wajah baru terminal ini akan memotivasi masyarakat untuk berbondong-bondong mulai menggunakan transportasi umum alih-alih kendaraan pribadi.
"Dari sini bisa ke Balikpapan, Banjarmasin, dan sangat baik kalau menggunakan transportasi umum dan tidak menggunakan transportasi pribadi," tutur Jokowi.
"Dengan begitu kemacetan akan berkurang," pungkasnya. (*)