Penulis: Rafika
Presisi.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kapan dirinya akan 'turun gunung' mengampanyekan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang mengikuti kontestasi Pilpres 2024 menjadi cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan Jokowi setelah makan bakso bersama dengan Prabowo di Bakso Pak Sholeh Bandongan, Jawa Tengah, Selasa (29/1/2024).
Sayangnya, Jokowi tak memberikan jawaban detail atas pertanyaan terkait mengampanyekan paslon nomor urut 2 itu. Eks Gubernur DKI Jakarta itu justru menyinggung kembali pernyataannya soal hak presiden boleh memihak dan kampanye yang belakangan ini menuai pro dan kontra dari publik.
Usai ucapannya itu ramai diperdebatkan, Jokowi memberikan penjelasan lebih detail dengan menunjukkan penjelasan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum pasal 299 yang menyebutkan Presiden dan Wakil Presiden Mempunyai Hak Melaksanakan Kampanye.
"Wong ada pertanyaan, ya kan? Saya menyampaikan ketentuan undang-undang saja sudah ramai," kata Jokowi, sebagaimana diberitakan Suara.com.
Di sisi lain, Jokowi mengaku dirinya mendapat ajakan melakukan kampanye bareng Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari putra bungsunya yang juga Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
Namun, orang nomor satu di Indonesia itu tampaknya enggan turun langsung berkampanye. Pasalnya, saat dirinya menjelaskan aturan presiden boleh memihak dan kampanye saja sudah menuai sentimen negatif dari publik.
"Oh iya, saya sudah diajak bulak balik, tapi sekali lagi, saya menyampaikan ketentuan undang-undang saja. Undang-Undang Pemilu saja sudah ramai ya," kata Jokowi. (*)
Editor: Rafika
