Menko PMK Temukan Warga Balikpapan yang Belum Dapat Bantuan karena Tidak Terdata
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Selasa, 27 Juli 2021 | 955 views
Balikpapan, Presisi.co - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat, pada Selasa 27 Juli 2021, untuk memantau kesadaran masyarakat mengenakan masker dan pembagian bantuan sosial.
"Karena kebijakan di atas sudah bagus. Arahan presiden sudah jelas," ujar Muhadjir.
Meski begitu, lanjutnya, perlu diobservasi supaya pemerintah pusat tahu sampai mana proses pembagian bansos ini. "Kami amati, cek, sehingga bisa diambil kesimpulan kira-kira seperti apa yang ada di tingkat bawah itu," terangnya.
Hasilnya, Muhadjir menyebut ada beberapa warga yang bukan penduduk Kelurahan Baru Ulu dan belum terjangkau bansos, karena tidak terdaftar di data terpadu kesejahteraan sosial (DKTS). Padahal warga itu terdampak pandemi. Menurutnya, ini menjadi salah satu kelemahan karena pemberian bansos melalui DTKS.
Kata Muhadjir, perlu ada kebijakan tersendiri mengenai hal ini agar semua masyarakat yang terdampak mendapatkan bantuan. "Pemerintah telah memberikan bantuan melalui program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) jauh sebelum pandemi," jelasnya.
Bansos ini, sebutnya, diutamakan untuk warga yang tidak terdata di DTKS namun terdampak pandemi. Misalnya yang di-PHK, dagangannya tidak laku dan lainnya. Hal ini harus ditutup dengan bantuan-bantuan sosial di luar DTKS.
Ia meminta aparat kelurahan betul-betul aktif memantau warga. Sebab, pertumbuhan warga di daerah Kelurahan Baru Ulu sangat dinamis. Ada warga dari Tenggarong, Samarinda, dan lainnya sehingga tidak sempat tercatat dan tak mendapat bansos. Nah, bansos ini akan berjalan selama tiga bulan ke depan, hingga September. "Nanti kita lihat perkembangan setelah September," ucapnya.
Sementara mengenai tracing kasus di wilayah Baru Ulu, dinilai Muhadjir sudah bagus. Tercatat ada 84 warga yang statusnya isolasi mandiri dan beberapa di antaranya ada yang sudah sehat. "Berarti penanganan sudah lumayan bagus walau pun saya tanya tadi tidak perlu obat. Cukup diberi bantuan vitamin, mereka sudah sembuh walaupun semula bergejala," urainya. (*)