Terpapar Radikalisme, Ini Ciri dan Tips dari Psikolog
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Kamis, 01 April 2021 | 1.051 views
Samarinda, Presisi.co - Dalam seminggu, dua insiden besar terjadi di Indonesia. Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan Mabes Polri di Jakarta. Psikolog Rumah Sakit Jiwa Daerah Atmahusada, Ayunda Ramadhani pun membeberkan beberapa faktor yang memengaruhi seseorang hingga bisa melakukan hal-hal tersebut.
Menurut Ayunda, faktor pertama yang sangat memengaruhi perbuatan terorisme adalah para pelaku ingin mendapatkan jati diri dari kelompoknya. Perbuatan terorisme tersebut biasanya sebagai bentuk loyalitas pelaku terhadap kelompok mereka.
"Bukan hanya terkait suatu agama, bentuk loyalitas ini juga mereka lakukan terhadap kelompok lainnya seperti suku," kata Ayunda, Kamis, 1 April 2021.
Faktor kedua adalah dari segi pendidikan pelaku. Ayunda menjelaskan, banyak terduga teroris memiliki pendidikan menengah ke bawah. Sehingga memengaruhi pola berpikir analisa, pengambilan keputusan dan memengaruhi seseorang dalam menimbang konsekuensi.
Faktor yang ketiga adalah dari segi kepribadian, biasanya para pelaku memiliki sifat pendiam, penyendiri, dan sulit melakukan komunikasi verbal.
"Jadi ketika mereka didaulat sebagai pelaku, mereka menganggap hal itu bisa menutupi kekurangan mereka," ungkapnya.
Faktor keempat adalah dari segi ekonomi. Biasanya, ketika didoktrin, para pelaku akan diiming-imingi harta atau uang tertentu.
Yang terakhir adalah faktor usia. Semakin muda usia seseorang, maka semakin mudah orang tersebut dipengaruhi sebab mereka belum memiliki kematangan emosi.
Untuk menghindari doktrin-doktrin tersebut, Ayunda membagikan beberapa tips yang bisa diterapkan. Antara lain adalah lebih berhati-hati dalam memilih teman atau kelompok bergaul, sebab teman sangat memengaruhi kehidupan seseorang.
Yang kedua, perbanyak kemampuan analisa dengan berdiskusi dengan seseorang yang lebih berpengalaman dan lebih banyak membaca buku.
Ketiga adalah perbanyak berteman dengan kelompok-kelompok baru. Ini berpengaruh untuk membandingkan kelompok-kelompok yang dinilai menyimpang.
Keempat, jika menghadapi suatu permasalahan, lebih baik menceritakan ke orang lain agar tidak jatuh dan terarahkan ke hal negatif.
Dan yang terakhir adalah perbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan.