Selamatkan Budaya yang Mulai Terlupakan, Brand Sepatu Lokal asal Makassar Luncurkan Borassus 1.0
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Sabtu, 05 Desember 2020 | 2.114 views
Samarinda, Presisi.co - Beberapa tahun belakang banyak sekali brand fashion lokal bermunculan, mulai dari pakaian, tas, hingga sepatu. Contohnya saja sepatu, alih-alih menggunakan sepatu brand internasional, banyak masyarakat Indonesia lebih memilih brand lokal karena kualitas yang tidak jauh berbeda dan terutama harga yang lebih terjangkau.
Terlebih, brand sepatu lokal saat ini memiliki ragam jenis. Mulai dari formal, kasual, hingga mengangkat tema budaya sebagai bentuk pelestarian.
Salah satu brand sepatu lokal yang baru saja meluncurkan produknya adalah Freast. Brand ini mengusung tema budaya pada motif sepatunya.
Produk perdananya adalah “Borassus 1.0”. Borassus adalah nama latin dari pohon Palma (palem), dimana aksara Bugis Lontara pertama kali ditemukan.
Riefat, salah satu sosok dibalik terbentuknya Freast mengungkapkan bahwa tema budaya diambil agar masyarakat tidak melupakan kebudayaan Indonesia. Menurutnya, saat ini budaya tradisional mulai tersingkirkan karena masuknya budaya global.
“Kami mengusung tema budaya di sepatu kami karena berangkat dari kegelisihan, dimana budaya daerah itu mulai tenggelam dan dilupakan. Misalnya aja dulu ketika SD-SMP kita tuh masih diajarin huruf lontara (aksara bugis). Tapi sekarang setahu kami beberapa sekolah sudah tidak mengajarkan tentang aksara lontara itu sendiri,” jelasnya.
Dijelaskannya, bahan-bahan yang digunakan Freast pun lebih premium dibandingkan dengan brand lokal lainnya.
“Untuk bahannya, produk pertama kami (Borassus 1.0) menggunakan canvas marsoto 12 oz, black suede, dan aksara yang terdapat di bagian heel counter kami diberi sentuhan glow in the dark. Selain itu, outsolenya merupakan signature kami karena custom sendiri,” ungkapnya.
Ke depannya, Freast masih akan meluncurkan jenis-jenis sepatu terbaru dengan mengangkat kebudayaan Sulawesi Selatan. Namun, Freast tidak menutup kemungkinan untuk mengangkat kebudayaan dari daerah lain.